MACAM-MACAM ALAT BERAT KONTRUKSI



MACAM-MACAM ALAT BERAT KONSTRUKSI
A.     Wheel Dozer
 
Wheel Dozer pada dasarnya adalah traktor yang dipasangkan plat dozer atau alat pendorong, yang digunakan untuk membersihkan atau meratakan tanah. Wheel dozer sering dipakai dalam pertambangan dan pekerjaan reklamasi.
Wheel Dozer juga bisa digunakan sebagai traktor pendorong dalam pengerukan.Wheel Dozer biasanya memiliki empat roda hidrolik dan bergerak lebih cepat daripada crawler dozer selain itu dapat bergerak tanpa merusak jalanan aspal.
Roda wheel dozer adalah roda karet yang bisa disetir secara mekanis ataupun elek-trik. Wheel dozer terdiri dari pendorong atau dozer blade yang dioperasikan secara hidrolik. Berbagai jenis blade atau plat tersedia :
  1. Plat lurus dan pendek untuk perataan halus;
  2. Plat melengkung dengan sayap di samping untuk beban berat.
Dimensi Wheel Dozer :
  1. Tinggi ke Puncak Suar 4422 mm, 14 ft 6,1 in.
  2. Tinggi ke Puncak Cerobong Gas Buang 4332 mm, 14 ft 2,6 in.
  3. Tinggi ke Puncak Kap 3204 mm, 10 ft 6,1 in.
  4. Jarak Bebas dari Permukaan Tanah ke Bumper 852 mm, 2 ft 9,5 in.
  5. Garis Tengah Gandar Belakang ke Tepi Bumper 2830 mm, 9 ft 3,4 in.
  6. Garis Tengah Gandar Depan ke Hitch 1850 mm, 6 ft 0,8 in. 
  7. Jarak Sumbu Roda 3700 mm, 12 ft 2 in. 
  8. Panjang dengan Blade di Atas Permukaan Tanah (blade lurus) 8422 mm, 27 ft 7,6 in.
  9. Jarak Bebas ke Tanah 441,4 mm, 1 ft 5,4 in.
  10. Tinggi Ke Puncak Kabin 4100 mm, 13 ft 5,4 in. 
  11. Lebar Antar-Roda 3365 mm, 11 ft 0,5 in.

B.     Track Type Tractor
Track Type Tractor merupakan machine yang dipergunakan secara luas untuk aplikasi earthmoving. Machine ini sangat cocok untuk mendapatkan hasil produksi yang tinggi dalam jarak yang dekat. Kemampuan mendorong dan beroperasi pada kemiringan, memungkinkannya beroperasi pada tempat yang biasanya tidak dapat dijangkau oleh tipe peralatan lainnya. Ketangguhan Track Type Tractor menjadikannya pilihan yang populer untuk menyebarkan material, mempersiapkan tempat kerja, membuat jalan, merobohkan pohon dan membuang gundukan tanah. Machine ini dapat juga dipergunakan untuk membuang salju dan lapisan yang gembur seperti batubara pada tempat penampungan sehingga peralatan yang menggunakan roda dapat bekerja lebih efisien. Track Type Tractor juga dapat bekerja pada segala jenis kondisi cuaca. Semenjak pertama kali dibuat pada tahun 1904, Track Track Tractor telah mengalami banyak sekali pengembangan dari segi komponen dan kelengkapannya.
Sistem penggerak track type tractor terdapat dua macam, yaitu :
1. Mechanical Drivetrain
2. Hidrostatic Drivetrain
·         Mechanical Drivetrain
Agar track type tractor dengan baik, diperlukan adanya rangkaian komponen yang meneruskan
power dari sumber tenaga yang meliputi mekanisme pengatur kecepatan, torsi dan arah.
Komponen-komponen yang saling bekerjasama tersebut terdiri dari engine, torque converter,
transmisi, differensial dan final drive
·         Hydrostatic Drivetrain
System hydrostatic drivetrain digunakan pada track type tractor tipe kecil D3 – D5G.
Pada system hydrostatic, terdapat hydraulic pump yang merubah energi gerak dari engine
menjadi energi fluida, dan selanjutnya fluida tersebut dialirkan menuju control valve. Control valve
berfungsi untuk mengatur arah dan kecepatan machine. Selanjutnya fluida diteruskan menuju
hydraulic motor untuk merubah kembali energi fluida menjadi energi gerak mekanis dan
diteruskan ke final drive.
System hydrostatic dapat menghasilkan tingkat pengontrolan yang lebih halus dan presisi.
System Hydraulic pada Track Type Tractor
Sistem hydraulic pada track type tractor digunakan untuk mengangkat dan memiringkan blade
dan ripper.


C.     Front Shovel
Fungsi Front Shovel Sebagai alat Penggali. Front shovel digunakan untuk menggali material yang letaknya di atas permukaan di mana alat tersebut berada. Alat ini mempunyai kemampuan untuk menggali material yang keras. Jika material yang akan digali bersifat lunak, maka front shovel akan mengalami kesulitan. Dengan demikian, waktu penggalian dapat menjadi lebih lama. Sama halnya dengan kondisi di mana permukaan material yang akan digali lebih tinggi dari ketinggian minimum yang diperbolehkan untuk mengisi bucket. Maka dari itu ada faktor pengali untuk ketinggian penggalian dan pengaruh sudut putaran yang harus diperhitungkan dalam menentukan produktivitas front shovel.
Dalam memilih front shovel sebagai alat penggali, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Pertama adalah biaya penggalian. Biaya penggalian tergantung pada besarnya pekerjaan, biaya yang harus dikeluarkan untuk mengangkut front shovel ke proyek, dan biaya langsung. Kedua adalah kondisi pekerjaan. Kondisi pekerjaan di lapangan akan menentukan pemilihan jumlah dan kapasitas alat. Pekerjaan penggalian material keras akan lebih mudah dilakukan oleh front shovel dengan bucket yang besar, sama halnya dengan penggalian material hasil peledakan. Jika pekerjaan harus dilakukan pada waktu yang relatif singkat, maka dapat digunakan beberapa front shovel kecil atau satu front shovel besar. Kapasitas alat pengangkutan yang tersedia juga dapat mempengaruhi pemilihan besarnya front shovel yang akan dipakai.
Tahapan penggalian dengan menggunakan front shovel meliputi gerakan lengan, boom dan bucket. Boom digerakkan naik dan turun jika diperlukan. Setelah bucket terisi, baru struktur atas berputar pada slewing ringnya. Pada proses ini alat sebisa mungkin tidak berpindah. Langkah-langkah pekerjaannya adalah sebagai berikut :
Gerakan bucket ke depan sampai bagian ujung bucket menyentuh material.
Gerakan bucket ke atas yang bertujuan untuk menggaruk tebing sehingga bucket terisi.
Tarik bucket ke arah alat saat sudah terisi penuh material.
Struktur atas berputar untuk pembongkaran material baik dengan membentuk timbunan ataupun pada truk.
Saat posisi tebing sudah jauh dari jangkauan, alat digerakkan mendekati tebing untuk pekerjaan penggalian berikutnya.

Komentar

Postingan Populer